Timnas Indonesia Bisa Juarai SEA Games 2019 Jika Nikmati Permainan
Timnas U22 Indonesia akan menjalani pertandingan final SEA Games 2019 di Rizal Memorial Stadium, Selasa 10 Desember 2019. Satu hal bagus terlihat, penampulan skuat Garuda Muda sangat stabil semenjak melakoni babak penyisihan grup sampai pertandingan semifinal.
Semua pemain terlihat sangat tenang dengan skema permainan yang dibangun oleh Indra Sjafri. Mereka menjalani beberapa pertandingan prnyisihan grup dengan sangat percaya diri, samasekali tidak akan wajah ketegangan.
Lihat saja ketika pertandingan final lawan Myanmar, Timnas sempat unggul 2-0, kemudian skor berubah jadi 2-2, pemain bahkan terlihat tidak panik. Justru sebaliknya, mereka bermain sangat tenang, fokus pegang kendali permainan hingga akhirnya menutup pertandingan dengan skor 4-2 lewat perpanjangan waktu.
Melakoni pertandingan semifinal dan final yang sarat akan tekanan, segi psikologis juga menjadi unsur yang tidak kalah penting ketimbang segi teknik semata. Serta modal tersebut sudah dimiliki oleh para pemain Timnas U22.
Bicara masalah teknik, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menang atas Vietnam di pertandingan final. Secara kekuatan, mereka boleh dibilang tidak lebih bagus ketimbang Indonesia, kedua kubu memiliki kualitas yang sama-sama kuat.
Beberapa tahun terakhir Vietnam tengah on fire. Mereka punya generasi pemain yang klop dengan taktik Park Hang Seo. Tetapi khusus di ajang SEA Games, kualitas permainan mereka tak jauh diatas timnas Indonesia.
Mewaspadai Permainan Kombinasi Vietnam
Belajar dari pertemuan di babak penyisihan grup, Timnas U22 Indonesia mesti lebih berhati-hati untuk menghadapi skema counter attack cepat Vietnam. Para pengamat menilai bahwa Garuda Muda terlihat lemah dari segi ini, hal ini terlihat ketika laga semifinal lawan Myanmar.
Indra Sjafri adalah pelatih yang dari segi karakter suka para pemainnya menguasai jalannya laga. Mereka selalu berusaha mengintimidasi pemain lawan. Di pertandingan final, ada sejumlah aspek penting yang mesti dilakukan.
Untuk mengantisipasinya, 2 gelandang tengah [Zulfiandi dan Evan Dimas] harus aktif menjaga lini belakang tim. Pengamat melihat Vietnam tak akan bermain ke pinggir, sebab mereka sadar Indonesia memiliki 2 fullback yang kuat dalam hal serangan atau bertahan. Asnawi Mangkualam adalah badak yang sukar ditembus.
The Golden Stars akan menyerang lewat lini tengah, oleh sebab itu, pemain mesti menaikkan pressing tinggi, lebih naik lagi supaya pemain Vietnam tidak memiliki peluang untuk berkombinasi.
Vietnam adalah tim yang tangguh, mereka memiliki banyak variasi permainan. Kombinasi ono-two, bola langsung, dan kecepatan di kedua pemain sayap. Yang jelas jangan biarkan para gelandang Vietnam melakukan tembakan long shoot ke gawang. Mereka memiliki banyak pemain yang pandai melakukan tembakan jarak jauh.
Kondisi Fisik Kedua Tim
Membahas perihal kondisi fisik, Timnas U22 Indonesia memiliki jatah yang lebih banyak demi melakukan pemulihan, sebab laga menghadapi Myanmar dihelat pada hari Sabtu, 7 Desember 2019.
Di ajang SEA Games 2019 ini, negara finalis memiliki cukup waktu guna recovery, yakni selama 3 hari. Semua pemain dapat meregangkan otot mereka sehari pasca laga, untuk selanjutnya fokus melakukan persiapan satu hari menjelang pertandingan final.
Banyak pengamat melihat bahwa Indra Sjafri serta asistennya bagus untuk menjaga kondisi fisik para pemain. Sistem rotasi juga membuat skuat Garuda Muda selalu on fire melakoni pertandingan demi pertandingan.
Totalnya, Timnas U22 Indonesia sudah melakoni 6 pertandingan, 5 diantaranya babak penyisihan grup. Meskipun jadwal pertandingan sangat padat, tetapi permainan Indonesi tidak terlihat menurun.
Sebab pertandingan kekuatan kedua kubu, mungkin akan berakhir dengan skor tipis untuk kemenangan Merah-Putih. Prosentase prediksi hasil akhir 45-55. Hasrat semua pemain untuk dapat mengakhiri puasa gelar selama 28 tahun sangat kuat.