Kisah Konyol Diego Costa Kepada Antonio Conte
Cesc Fabregas membocorkan beberapa cerita unik pada saat masih memperkuat Chelsea. Dia secara langsuh pernah melihat sangat konyolnya Diego Costa, pemain yang berani membangkang terhadap Antonio Conte. Musim ini Fabregas memperkuat tim Liga Prancis, AS Monaco.
Saat ini berusia 33 tahun dan sudah meraih banyak trofi sejak mendapat debut pertama kali dengan Arsenal musim 2003 silam. Fabregas juga banyak memiliki pengalaman memperkuat tim papan atas Eropa. Tim yang pernah diperkuat Fabregas antara lain seperti Barcelona, Arsenal dan Chelsea.
Akan tetapi, malah dengan Chelsea dia memperoleh pengalaman berharga yang bakal selalu dikenang dalam perjalanan karirnya. Sebetulnya pengalaman seperti yang dimaksud oleh Fabregas. Yuk ikuti kisah selengkapnya berikut ini.
Pekerja Keras
Saat Antonio Conte menjali pelatih, Fabregas sempat kesulitan. Manajer Italia itu menyukai pemain pekerja keras, bukan pemain kreatif seperti dirinya. Awalnya dia dapat memahami keinginan manajer dan saya merasakan kesulitan dalam tiga bulan pertama. Dia mengatakan hanya mencari pemain tengah petarung,” terang Fabregas kepada media.
Nemanja Matic yang dipilih saat itu, saya juga masih berjuang pulih dari cedera dan tidak bermain cukp lama. Lantas kami melawat ke kandang Man City dan kami sudah meraih tujuh kemenangan beruntun dan Conte mengatakan akan memainkan saya. Chelsea unggul 3-1, saya tampil baik dan memberikan umpan bagi Costa untuk merubah skor menjadi 1-1. Secara tidak langsung saya sudah mengirim pesan kepada manajer jika dia dapat mempercayai saya,” ucap Fabregas.
Sikap Konyol Costa
Namun, Fabregas lagi-lagi hanya menjadi cadangan di laga selanjutnya. Saat itulah kisah unik terjadi dan Diego Costa memarahi Conte dan berharap saya dimainkan. Saat itu kami melawan West Brom dan Matic yang bermain. Ini merupakan laga sulit dimana selama 70 menit skor sama kuat 0-0 dan mereka bertahan cukup baik,” tegasFabregas.
Laga itu mengharapkan pemain kreator saya untuk masuk dan memanfaatkan celah yang ada. Namun, menit terus berlalu dan belum ada keputusan nyata. Saya ingat betul saat itu Costa mengampiri Conte di tepi lapangan dan meminta memainkan Fabregas!.
Sikap Costa tentu konyol, sebab Conte merupakan manajer keras yang tidak mudah terpengaruh. Tapi uniknya, saat itu saya dimainkan dan merubah laga. Conte bukan tipe manajer yang dapat diperintah dan sempat mengabaikan Costa. Dua menit berselang saya dimainkan dan dua menit setelah itu, saya mencetak umpan bagi gol Costa,” kenangnya.